TUGAS

TELAAH JURNAL DOMESTIC

GAMBARAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI MALINDO

 

  1. Pendahuluan
  • Metode Pencarian Literature

Database                         : google cendekia http://scholar.google.ac.id

Pencarian Literatur          : Penanganan Desmenorea Primer

Jumlah Literatur yang didapat : 15

Proses seleksi literature   : kriteria desmenorea remaja

  • Abstrak

Gambaran Dismenorea pada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Malindo

ABSTRAK

Latar Belakang :

Masalah yang timbul pada menstruasi dismenorea merupakan masalah ginekologi yang sering dialami remaja putri. Walaupun demikian jarang remaja putri mencari pertolongan dokter, pada umumnya teman wanita dan orangtua menjadi tempat mencari nasehat. Ketersediaan informasi mengenai hal ikhwal menstruasi dan permasalahannya, khususnya dismenorea merupakan hal yang penting untuk perkembangan pelayanan reproduksi remaja.

Tujuan :

Mengetahui gambaran dismenorea pada remaja putri di SMPN 3 Malindo.

Metode :

Desain studi deskripsi potong lintang, pengambilan sampel secara konsekutif dilakukan pada bulan September 2009, dengan menggunakan kuesioner. Subyek penilaian adalah siswi SMPN 3 Malindo yang sudah menstruasi.

Hasil :

Dua ratus dua responden masuk penelitian, 199 responden (98,5%) di antaranya pernah mengalami desminorea. Sebagian besar responden (94,5%) mengalami nyeri ringan dan 40,7% remaja putri mengalami dismenorea disertai dengan gejala penyerta. Meski merupakan suatu masalah, 82% remaja hanya membiarkan saja saat nyeri timbul atau hanya minum air hangat dan menekan bagian yang sakit (40,2%), dan hanya 5,5% berobat ke dokter. Para remaja mencari pertolongan ke orangtua (37,2%) mengenai masalah yang  timbul dan hanya 6,9% dari remaja putri yang mencari pertolongan ke dokter. Sumber  informasi tentang dismenorea sebagian besar  berasal dari teman wanita (76,7%) dan orangtua (14,4%).

  1. Kesimpulan.

Sebagian  besar  responden pernah mengalami  dismenorea. Umumnya  informasi  tentang dismenorea paling banyak didapatkan dari teman wanita dan orangtua. Saat mengalami dismenore sebagian besar  remaja meminta pertolongan  kepada  orangtua. Edukasi  kesehatan  tentang masalah menstruasi penting untuk remaja dan orangtuanya, dan perlunya evaluasi rutin masalah menstruasi oleh para klinisi.

 

(Sari Pediatri 2010;12(2):99­102).

 

Kata kunci: dismenorea, mentruasi, remaja putri

 

  1. Diskripsi Artikel Jurnal

a)    Deskripsi Umum

Judul                                    :  Gambaran Dismenorea pada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Malindo

Penulis                                 : Hesti Lestari, Jane Metusala, Diana Yuliani Suryanto

Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRAT/RSU.Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

Publikasi                              : Sari Pediatri, Vol. 12, No. 2, Agustus 2010, h.99-102

Penelaah/Reviewer           : Rhosyita Isti Azis/Nim. P 27224012079

Tanggal Telaah/Review    : 26 Juni 2012

b)    Deskripsi Content

1)    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran dismenorea pada  remaja khususnya  remaja putri  di SMPN 3 Manado.

2)    Hasil Penelitian

Dari 202 responden didapatkan  199  (98,5%)  responden pernah mengalami dismenorea,  serta hanya  tiga  responden  (1,5%)  yang  tidak pernah mengalaminya. Sebagian besar responden (94,5%) mengalami nyeri ringan dan 40,7% remaja putri mengalami dismenorea disertai dengan gejala penyerta. Meski merupakan suatu masalah, 82% remaja hanya membiarkan saja saat nyeri timbul atau hanya minum air hangat dan menekan bagian yang sakit (40,2%), dan hanya 5,5% berobat ke dokter. Para remaja mencari pertolongan ke orangtua (37,2%) mengenai masalah yang  timbul dan hanya 6,9% dari remaja putri yang mencari pertolongan ke dokter. Sumber  informasi tentang dismenorea sebagian besar  berasal dari teman wanita (76,7%) dan orangtua (14,4%).

3)    Kesimpulan Penelitian

Dismenorea sering ditemukan pada  remaja putri. Hal  ini dapat menjadi indikasi pentingnya edukasi kesehatan tentang menstruasi untuk  remaja putri dan orangtuanya, dan evaluasi rutin masalah menstruasi oleh para klinisi.

  1. Telaah/Review Literatur

a)    Fokus Penelitian (Latar Belakang Masalah dan Masalah Penelitian)

“Berbagai masalah  yang  timbul pada menstruasi merupakan masalah  ginekologi  yang  sering dikeluhkan pada remaja, seperti ketidakteraturan menstruasi, menoragia, dismenorea, dan  gejala  lain  yang  berhubungan. Di  antara  keluhan  tersebut, dismenorea yang paling umum dilaporkan, terjadi pada 60%-90% remaja, dan merupakan penyebab paling sering alasan ketidakhadiran di  sekolah dan pengurangan  aktivitas sehari-hari 4-6. Meskipun angka kejadiannya cukup tinggi, masih sedikit para remaja putri yang mencari informasi mengenai masalah  yang  timbul pada menstruasi dan dampaknya. Terlebih lagi adanya kepercayaan dan budaya bahwa masih tabu membicarakan tentang menstruasi. Tersedianya  informasi mengenai menstruasi dan permasalahannya, khususnya dismenorea merupakan hal yang penting untuk perkembangan pelayanan kesehatan bagi  remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran dismenorea pada  remaja khususnya  remaja putri  di SMPN 3 Manado.”

 

Berdasarkan dari bagian pendahuluan di atas diketahui bahwa dismenorea banyak terjadi pada remaja sekitar 60%-90%. Angka kejadian yang tinggi, remaja putri masih sedikit yang mencari informasi mengenai menstruasi dan dampaknya karena adanya dampak budaya yang menyatakan tabu untuk membicarakan menstruasi. Sehingga perlu adanya informasi mengenai menstruasi dan permasalahannya khususnya dismenorea. Tujuan atau focus penelitian sudah jelas untuk mengetahui gambaran dismenorea pada remaja putri.

b)    Gaya dan Sistematika Penulisan

  • Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan dan catatan kaki.
  • Tata bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.

 

c)    Penulis

  • Penulis dalam penelitian ini berasal dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRAT/RSU.Prof. Dr. R.D. Kandou Manado, yaitu : Hesti Lestari, Jane Metusala, Diana Yuliani Suryanto.
  • Tidak ada pencantuman gelar, artinya sudah tepat dalam penulisan nama penulis.
  • Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang departemen mereka berasal, penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang mereka teliti.

d)    Judul Penelitian

“Gambaran Dismenorea pada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Malindo”

  • Judul penelitian dilihat dari content dan variabel yang diteliti sebaiknya judulnya mengarah “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri terhadap Sekolah Menengah Pertama di Malindo”. Karena hasil yang dicantumkan adalah pengetahuan dan informasi yang didapat mengenai desminorea
  • Judul penelitian tidak mencantumkan tahun penelitian
  • Kelebihannya adalah penulisan judul sudah sesuai dengan criteria judul yaitu singkat dan padat.

e)    Abstrak :

Kelebihan :

  • Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan. Namun, jurnal ini tidak menyebutkan rekomendasi apa yang diberikan kepada pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dalam penelitian ini.
  • Mencantumkan Kata Kunci.
  • Jumlah kata tidak melebihi 250 kata.

Kekurangan :

Tidak memberikankan rekomendasi apa yg diberikan untuk penelitian selanjutnya.

f)     Masalah dan Tujuan Penelitian

  • Masalah

Masalah penelitian tidak dijabarkan secara jelas hanya ditulis sedikit saja mengenai angka kejadian dan tidak didukung dengan data yang lain

  • Tujuan penelitian

Tujuan penelitian pada jurnl ini adalah untuk mengetahui gambaran dismenorea pada  remaja khususnya  remaja putri  di SMPN 3 Manado. Gambaran yang akan ditunjukkan kurang dijelasakan dan dispesifikasikan dari segi mana peneliti melihat.

g)    Literature /Tinjauan Pustaka

  • Penyusunan literatur menggunakan sistim vancouver dan terorganisir dengan logis
  • Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada dan membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dalam pembahasan. Naming dalam pemaparan atau latar belakang tidak dijelaskan hasil temuan dan penelitian lain.

h)   Hipotesis/Pertanyaan Penelitian

Hipotesis tidak ada karena penelitian menggunakan diskriptif 1 variabel, sehingga sudah tepat tidak menggunakan hipotesis.

i)     Populasi dan Sample

“Penelitian dilakukan di SMPN 3 Manado, dengan diberikan 215 kuesioner dan 202 responden bersedia mengisi  kuesioner.”

Dari kutipan di atas jumlah populasi adalah 215 dan sampel yang didapat 202 yang bersedia menjadi responden. Tidak dijelaskan cara pengambilan sampel dan teknik sampelnya. Dari sini penelaah mengasumsikan bahwa penelitian ini menggunakan total populasi.

 

 

j)     Pertimbangan Etik/Etichal Clearence

“Sebelum pengisian kuesioner, diberikan penjelasan dan dimintakan persetujuan responden untuk mengikuti penelitian. Diberikan 215 kuesioner dan 202 responden bersedia mengisi  kuesioner”

  • Dari kutipan di atas peneliti melakukan inform consent terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian, dengan memberikan penjelasan dan tujuan penelitian lalu meminta persetujuan responden untuk mengikuti penelitian

k)    Definisi Operasional

Defenisi operasional mengenai desminorea tidak disebutkan secara jelas dalam jurnal tersebut. Hanya sedikit dijelaskan criteria dari desminorea seperti dalam kutipan berikut : “Defnisi dismenorea  adalah mual, muntah, diare, nyeri  kepala,  kelelahan,  atau perubahan suasana hati.”

 

l)     Metode Penelitian (Setting dan Design)

Penelitian dilakukan di SMPN 3 Manado menggunakan desain studi deskriptif dengan metode potong lintang, pada bulan September 2009. Subjek penelitian adalah  remaja putri,  siswi  SMPN  3 Manado  yang sudah mendapat menstruasi. Kuesioner penelitian terdiri dari  14 pertanyaan  yaitu  satu pertanyaan pembuka  yang menanyakan  apakah  responden pernah mengalami dismenorea  atau  tidak, dan  bila jawabannya  ya dilanjutkan dengan  13 pertanyaan berikutnya,  antara  lain mengenai derajat nyeri  yang

dialami,  lama nyeri,  ke mana para  remaja mencari pertolongan bila mengalami dismenorea, dan apa yang dilakukan untuk mengurangi nyeri haid yang timbul. Berdasarkan berat ringannya gejala nyeri, dismenore dikelompokkan menjadi derajat  ringan  bila nyeri ringan  yang  tidak mengganggu  aktivitas  sehari-hari remaja, derajat  sedang bila nyeri  sedang  yang bisa mengganggu  aktivitas  sehari-hari  tetapi masih  bisa bersekolah,  sedangkan derajat berat bila nyeri hebat dan  remaja  tidak dapat melakukan kegiatannya dan hanya bisa  tirah baring. ”

  • Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode potong lintang atau disebut cross-sectional study dengan subyek penelitian siswi SMPN Manado yang sudah mengalami menstruasi
  • Instrumen yang digunanakan adalah kuesioner terdiri dari  14 pertanyaan  untuk mengetahui mengalami desmenorea dan dilanjutkan dengan pertanyaan  Berdasarkan tujuan dari penelitian dan informasi apa yang ingin dikumpulkan menurut penelaah instrumen yang digunakan sudah sesuai
  • Pengujian reliability dan validitas instrumen tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut.

 

 

 

 

m)  Data dan Analisis Data

  • Analisis menggunakan program computer SPSS versi 17.0 untuk menganalisis distribusi freskuensi dan prosentase pasien dismenorea berdasarkan derajat nyeri, lama nyeri, gejala penyerta, dan tempat mencari pertolongan. Analisis sudah tepat karena pada penelitian ini hanya mencari gambaran tentang desminorea pada remaja di SMPN 3 Manado.
  • Data hasil analisis disajikan dalam suatu tabel distribusi freskuesi yang diberi narasi, akan tetapi pada tabel 1 sangat rumit dipahami karena penggunaan tabel yang terlalu banyak susunan dan criteria yang ditulis.
  • Penyususunan tabel tidak teratur. Akan lebih baik satu demi satu terlebih dahulu membuat tabel berdasarkan criteria kemudian baru disusun dalam tabel distribusi freskuensi utuh untuk semua criteria, sehingga pembeca akan lebih mudah dalam membaca dan memahaminya.

n)   Hasil Penelitian

  • Sampel yang berparisipasi dalam penelitian ini adalah 202 dari 215 kuesioner yang disediakan. Jadi terdapat 13 responden yang tidak bersedia menjadi sampel sesuai dengan kutipan berikut : “Diberikan 215 kuesioner dan 202 responden bersedia mengisi  kuesioner”
  • Hasil penelitian :

Diberikan 215 kuesioner dan 202 responden bersedia mengisi  kuesioner. Didapatkan 199  (98,5%)  responden pernah mengalami dismenorea,  serta hanya  tiga  responden  (1,5%)  yang  tidak pernah mengalaminya. Pada para  remaja putri  yang mengalami dismenorea,  sebagian besar  (94,5%) mengalami nyeri ringan, sedangkan yang mengalami nyeri sedang dan berat 3,5% dan 2%. Dijumpai 100 orang (50,3%) responden mengalami dismenorea  kurang dari  24 jam, 21,6% mengalami nyeri berlangsung selama satu hari, dan 27,6% sampai beberapa hari. Hampir dua pertiga (59,4%) responden mengalami dismenorea tidak disertai gejala penyerta dan 40,6% disertai  gejala penyerta. Gejala penyerta yang dilaporkan yaitu mual muntah (10,1%), nyeri kepala (14,1%), kecenderungan mudah marah atau gangguan emosi (33,7%), dan pingsan (1%). Pada nyeri  ringan paling  banyak meminta pertolongan pada  orangtua  (37,2%).  Sebaliknya, responden yang mengalami dismenorea dengan nyeri berat paling  banyak meminta pertolongan  kepada teman wanita (50%) bukan kepada dokter. Meskipun dismenorea merupakan suatu masalah yang dapat menimbulkan nyeri dari  ringan  sampai berat, responden lebih memilih membiarkan saja rasa nyeri tersebut hilang dengan  sendirinya  (41,2%),  atau dihilangkan dengan  cara  tradisional  yaitu dengan minum air hangat atau kompres hangat pada bagian yang  sakit  (40,2%). Responden  yang  lain  (13,1%) memilih menggunakan analgetik, seperti parasetamol atau  obat-obatan  yang dapat menghilangkan  rasa nyeri haid, dan hanya sedikit (5,5%) yang berobat ke dokter. Berdasarkan criteria akses informasi, Sebagian besar para remaja putri lebih menyukai mencari informasi tentang dismenorea pada keluarga dan  teman wanita  (91,1%) dibandingkan dengan

informasi dari dokter (3,5%). Mereka juga mencari informasi dari sumber-sumber lain seperti majalah, koran, ataupun internet (5,4%).

  • o)    Pembahasan Hasil Penelitian

Kelebihan :

  • Pembahasan menggunakan pembanding dengan hasil penelitian orang lain yang telah dilakukan sebelumnya.
  • Pembahasan juga membandingkan hasil penelitian pada jurnal ini dengan hasil prevalensi desminorea pada remaja dengan negera lain yaitu di Ethiopia pada penelitian yang dilakukan oleh Zegeye dkk4, Malaysia pada penelitian yang dilakukan oleh Lee dkk5, dan penelitian serupa yang dilakukan oleh Chan, dkk6di Hongkong. Semua hasil penelitian yang menjadi acuan peneliti jurnal menggunakan dstudi cross sectional sehingga mendapatkan hasil yang relative sama untuk besarnya kejadian.
  • Kriteria ringan dan beratnya nyeri desminorea, peneliti juga membandingkan dengan penelitian sebelumnya untuk memperkuat hasil penelitian yaitu pada hasil penelitian Gunawan7 yang dilakukan di siswi SLTP di Jakarta.
  • Semua criteria dalam penelitian ini disesuaikan dengan data penelitian lain untuk mendukung hasil penelitian
  • Jurnal memberikan rekomendasi pada penelitian selanjutnya
  • Jurnal menunjukkan kelemahan dan keterbatasan penelitian yang dapat merekomendasikan pada peneliti selanjutnya.

Kekurangan :

  • Pada pembahasan terdapat istilah medis yang tidak dijelaskan
  • Menurut penelaah, sebaiknya untuk istilah medis dijelaskan dalam cacatan kaki sehingga mempermudah pembaca dari kalangan non medis.

p)    Referensi/Daftar Pustaka

Referensi yang digunakan 99% menggunakan literature terbaru yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.

q)    Kesimpulan dan Saran

Kelebihan :

  • Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian.
  • Kesimpulan ringkas, jelas dan padat.
  • Peneliti memberikan rekomendasi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan penelitiannya
  • mencantumkan saran yang merupakan harapan peneliti dan aplikatif
  1. Penutup

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah.

 

 

 

TELAAH JURNAL INTERNASIONAL

“THE EFFECTS OF ACUPRESSURE ON SEVERITY OF PRIMARY DYSMENORRHE”

  1. Pendahuluan
  • Metode Pencarian Literature

Database                         : Pubmed (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed)

Pencarian Literatur          : Journal Midwifery

Jumlah Literatur               : 1243

Proses seleksi literature   : reproductive health

  • Abstrak

 

THE EFFECTS OF ACUPRESSURE ON SEVERITY OF PRIMARY DYSMENORRHE

ABSTRAK

Latar belakang

Dismenore merupakan salah satu gangguan yang paling sering pada wanita usia subur.

Tujuan

untuk mengetahui dampak dari akupresur pada Sanyinjiao (SP6) titik dan DiJi (SP8) titik pada persepsi rasa sakit dari dismenore primer dan gejala sistemik yang terkait.

Bahan dan metode

Dalam sidang crossover klinis, 50 perempuan berusia 18-30 tahun yang memenuhi kriteria penelitian dan berada di bawah perawatan dari Puskesmas Sarpolezahab dipilih. Subjek secara acak diberikan satu dari dua kelompok dan dievaluasi selama tiga siklus menstruasi. Kami mengevaluasi keparahan nyeri dengan menggunakan skala nyeri McGill dan terkait gejala sistemik menggunakan sistem penilaian lisan multidimensi. Data yang diperoleh dari 42 kasus dianalisis dengan menggunakan software SPSS, dengan nilai P <0,05 dianggap signifikan.

Hasil
Temuan studi kami menunjukkan bahwa beratnya nyeri dismenore berkurang secara signifikan sampai 2 jam setelah pengobatan dengan akupresur di SP6 dan SP8 poin (P <0,001). Selanjutnya, keparahan gejala sistemik yang berhubungan berkurang secara signifikan setelah akupresur di SP6 dan SP8 poin, kecuali untuk mual dan muntah. Perbandingan tingkat keparahan gejala sistemik dengan akupresur di titik-titik SP6 dan SP8 mengungkapkan tidak ada perbedaan yang signifikan kecuali keparahan kelelahan, yang berkurang secara signifikan lebih lanjut dengan SP6 poin dibanding SP8 titik (P = 0,004).

 
Kesimpulan
Akupresur pada SP6 dan SP8 poin dapat mengurangi persepsi rasa sakit dari dismenore sampai 2 jam setelah aplikasi, dan titik-titik ini dapat digunakan untuk mengurangi keparahan gejala sistemik yang menyertai dismenore.

Kata kunci: dismenore, gejala sistemik, akupresur, SP8 titik, titik SP6

 

  1. Diskripsi Artikel Jurnal
    1. Deskripsi Umum

Judul                                    :  The Effects of Acupressure on Severity of Primary

Dysmenorrhea

Penulis                                 : Shahla Gharloghi, Shahnaz Torkzahrani, Ali Reza Akbarzadeh, Reza Heshmat

Publikasi                              : Dove Press Journal, 2010, h :137-142

Penelaah/Reviewer                       : Rhosyita Isti Azis/Nim. P 27224012079

Tanggal Telaah/Review    : 26 Juni 2012

 

  1. Deskripsi Content

1)      Tujuan Penelitian

Untuk menentukan dampak dari akupresur pada Sanyinjiao (SP6) titik dan DiJi (SP8) titik pada persepsi rasa sakit dari dismenore primer dan gejala sistemik yang terkait.

2)    Hasil Penelitian

Temuan studi menunjukkan bahwa beratnya nyeri dismenore berkurang secara signifikan sampai 2 jam setelah pengobatan dengan akupresur di SP6 dan SP8 poin (P <0,001). Selanjutnya, keparahan gejala sistemik yang berhubungan berkurang secara signifikan setelah akupresur di SP6 dan SP8 poin, kecuali untuk mual dan muntah. Perbandingan tingkat keparahan gejala sistemik dengan akupresur di titik-titik SP6 dan SP8 mengungkapkan tidak ada perbedaan yang signifikan kecuali keparahan kelelahan, yang berkurang secara signifikan lebih lanjut dengan SP6 poin dibanding SP8 titik (P = 0,004).

3)    Kesimpulan Penelitian

Akupresur pada SP6 dan SP8 poin dapat mengurangi persepsi rasa sakit dari dismenore sampai 2 jam setelah aplikasi, dan titik-titik ini dapat digunakan untuk mengurangi keparahan gejala sistemik yang menyertai dismenore.

 

  1. Telaah/Review Literatur
  2. Fokus Penelitian (Latar Belakang Masalah dan Masalah Penelitian)

“Dysmenorrhea affects almost half of all women, with symptoms becoming so severe in 10% of them as to disrupt their routine activities.2 Although primary dysmenorrhea is not fatal and causes no organ failure, it may affect the patient’s life and result in disability and   ineffciency.3 Generally,  treatment options  for dysmenorrhea  include both medical  and  non-medical  options. Some researchers have suggested that manipulating the small myelinated peripheral nerve fbers in muscles with needles dispatches signals to spinal cord, midbrain, and  the pituitary axis,  resulting  in  release of  substances such as enkephalin, dynorphin, serotonin, norepinephrine, and beta-endorphines, among others, into the bloodstream and cerebrospinal fuid, thus alleviating pain.10Acupressure  is  an  alternative  form  of  acupuncture in which  physical  pressure  is  applied  to  the  same  energy points and channels that are used in acupuncture.5 Acupuncture is believed  to open  the channels and balance energy,  thus restoring health to the body.10

The Sanyinjiao (SP6) point is one of many points used in acupressure, particularly for gynecologic, genitourinary, and digestive disorders, as well as dystocia and alleviating labor pain.10,11

The DiJi (SP8) point is another point used in acupressure as emergency point of pain relief, particularly for abdominal pain, bloating, diarrhea, dysuria, dysmenorrhea, and irregular menses.12 It is among the best points for treating any type of dysmenorrhea and is probably the optimal point for dysmenorrhea caused by stasis.

Previous studies have  indicated  that acupressure at  the SP6 point may be considered as a noninvasive method for alleviating primary dysmenorrhea, with  its effects persisting as long as 2 hours after treatment.8,14Considering that, as far as the authors are aware, no study has yet been conducted  to  assess  acupressure  at SP8  point  for  alleviating  dysmenorrhea, despite the fact that acupuncture textbooks present  it as effective for reducing menstrual pain,12,13and that  insuffcient  studies  have  been  conducted  to  compare the  effects  of  acupressure  at  different  points  on  primary dysmenorrhea, we undertook the present study to compare the possible differences in effects of acupressure at the SP6 and SP8 points on primary dysmenorrhea.

Berdasarkan dari bagian pendahuluan di atas diketahui bahwa dismenorea merupakan salah satu gangguan kesuburan yang paling sering, menyajikan baik sebagai primer atau sekunder. Yang pertama didefinisikan sebagai nyeri haid tanpa patologi pelvis, yang biasanya berkembang 1 atau 2 tahun setelah menarche. 10 % dari perempuan mengalami nyeri yang parah. Walaupun tidak menimbulkan dismenore primer tidak fatal dan tidak menyebabkan kegagalan organ, dapat mempengaruhi kehidupan pasien dan mengakibatkan kecacatan dan inefisiensi, beberapa penderita membutuhkan pengobatan medis maupun non medis.

Salah satu pilihan terapi untuk dismenore menggunakan pengobatan Cina tradisional, seperti akupunktur, yang telah digunakan untuk mengobati nyeri akut dan kronis termasuk dysmenorrheal.5 Akupresur merupakan salah satu alternatif akupunktur dalam tekanan fisik yang diterapkan pada titik energi yang sama dan saluran yang digunakan dalam akupuntur5.

Menurut peneliti studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa akupresur di titik SP6 dapat dianggap sebagai metode non-invasif untuk mengurangi dismenore primer, dengan efek yang bertahan selama 2 jam setelah treatment.8, 14 Menimbang bahwa, sejauh yang penulis ketahui, belum ada penelitian yang dilakukan untuk menilai akupresur di titik SP8 untuk mengurangi dismenore, meskipun fakta bahwa buku teks akupunktur hadir sebagai efektif untuk mengurangi nyeri haid dan bahwa penelitian yang  telah dilakukan belum cukup untuk membandingkan efek akupresur di titik-titik yang berbeda pada primer dismenore. Fokus penelitian sudah jelas untuk membandingkan kemungkinan perbedaan dalam efek akupresur di SP6 dan SP8 poin pada dismenore primer.

 

  1. Gaya dan Sistematika Penulisan

1)    Sistematika penulisan telah tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan.

2)    Tata bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.

 

  1. Penulis

1)      Penulis dalam penelitian ini berasal dari Departemen Sekolah kebidanan dan keperawatan, Departemen Pendidikan Kedokteran dan Universitas Internasional bidang akupunktur yaitu : Shahla Gharloghi, Shahnaz Torkzahrani, Ali Reza Akbarzadeh, Reza Heshmat

2)      Tidak ada pencantuman gelar, artinya sudah tepat dalam penulisan nama penulis.

3)      Menurut penelaah, dengan melihat latar belakang departemen mereka berasal, penulis tersebut mempunyai kualifikasi yang cukup di bidang yang mereka teliti.

 

  1. Judul Penelitian

“The Effects of Acupressure on Severity of Primary Dysmenorrhea”

1)    Judul penelitian dilihat dari tujuan penelitian adalah membandingkan  perbedaan dalam efek akupresur di SP6 dan SP8 poin pada dismenore primer. Sebaiknya Judul diperbaiki untuk mencantumkan perbedaan

2)    Judul penelitian tidak mencantumkan tahun penelitian dan tempat penelitian

3)    Kelebihannya adalah penulisan judul sudah menggunkan 5W 1 H

 

  1. Abstrak :

1)    Kelebihan :

a)      Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan hasil yang didapatkan. Namun, jurnal ini tidak menyebutkan rekomendasi apa yang diberikan kepada pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dalam penelitian ini.

b)      Mencantumkan Kata Kunci.

c)      Jumlah kata tidak melebihi 250 kata.

2)    Kekurangan :

Tidak memberikankan rekomendasi apa yg diberikan untuk penelitian selanjutnya.

 

  1. Masalah dan Tujuan Penelitian

1)    Masalah

Masalah penelitian sudah dijabarkan secara jelas mengenai desminorea dan pengobatan untuk mengurangi nyeri

2)    Tujuan penelitian

Tujuan penelitian pada jurnal ini adalah untuk mengetahui dampak dari akupresur pada Sanyinjiao (SP6) titik dan DiJi (SP8) titik pada persepsi rasa sakit dari dismenore primer dan gejala sistemik yang terkait. Namun pada tujuan content tidak sesuai dengan tujuan yang ada pada abstrak.

 

  1. Literature /Tinjauan Pustaka

1)      Penyusunan literatur menggunakan sistim vancouver dan terorganisir dengan logis

2)      Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis berdasarkan literatur yang ada dan membandingkan temuan-temuan pada penelitian sebelumnya dalam pembahasan. Naming dalam pemaparan atau latar belakang sudah dijelaskan hasil temuan dari penelitian lain.

 

  1. Hipotesis/Pertanyaan Penelitian

Hipotesis sudah terdapat jelas pada tujuan di akhir pendahuluan

“we undertook the present study to compare the possible differences in effects of acupressure at the SP6 and SP8 points on primary dysmenorrhea.”

 

  1. Populasi dan Sample

“150 females aged 18–30 years old who met the study criteria and were under the care of Sarpolezahab Health Center were selected. Subjects were randomly assigned to one of two groups and evaluated during three menstrual cycles. We used power analysis  to determine  the  sample  size. Extrapolating for a medium size effect of 0.50, a minimum sample  of  42  subjects was  needed  to  achieve  a  power  of 0.80 with  an  alpha of 0.05. However,  taking  into  account the possible 20%  sample  loss, a  total of 50  samples wereselected.”

Dari kutipan di atas jumlah populasi adalah 150 dan sampel yang didapat 50 sampel yang memenuhi criteria inklusi diambil secara random.

 

  1. Pertimbangan Etik/Etichal Clearence

“50 participants who met  the  inclusion criteria  and  provided  informed  consent were  randomized using a computer-based randomization program”

Dari kutipan di atas peneliti melakukan inform consent terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian, dengan memberikan penjelasan dan tujuan penelitian lalu meminta persetujuan responden untuk mengikuti penelitian

 

  1. Definisi Operasional

Defenisi operasional mengenai desminorea tidak disebutkan secara jelas dalam jurnal tersebut.

 

  1. Metode Penelitian (Setting dan Design)

1)      Desain penelitian berdasarkan penjelasan pada prosedur adalah menggunkanan eksperimental dengan membagi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk membandingkan hasil akupresur.

2)      Instrumen yang digunanakan adalah kuesioner sudah sesuai tujuan penelitian dan informasi apa yang ingin dikumpulkan menurut penelaah instrumen yang digunakan sudah sesuai

3)      Pengujian reliability dan validitas instrumen sudah dijelaskan pada akhir paragraf metode..

 

 

  1. Data dan Analisis Data

“Data were analyzed by Wilcoxon as a nonparametric test to compare two paired groups. The severity of pain and symptoms through variety of time and cycle were also compared

by Friedman test. The accepted level of signifcance for all other analyses was P , 0.05. Data analyses were carried out using SPSS (v 16; IBM Corp, Endicott, NY).”

  • Analisis statistic non parametric uji Komparasi dari Tingkat keparahan nyeri dan gejala melalui berbagai siklus waktu dan juga dibandingkan dengan uji Friedman
  • Penyajian tabel disertai narasi

“Table 1 Pain severity experienced by subjects before, immediately, 30 minutes, 1 hour, and 2 hours after acupressure at the Sanyinjiao (SP6) and Diji (SP8) points”

 

  1. Hasil Penelitian
  • Sampel yang berparisipasi dalam penelitian ini adalah 50 responden
  • Hasil penelitian :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73,3% peserta berusia antara 18 dan 22 tahun, usia rata-rata mereka adalah 21,14 (± 2,88) tahun, 71,4% memiliki ijazah sekolah tinggi, dan 28,6% memiliki pendidikan universitas. Dari peserta, 2,4% memiliki ringan, 59,5% sedang, dan 38,1% periode menstruasi berat. Tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok tentang keparahan periode menstruasi, usia, dan pendidikan.

Tingkat keparahan dalam kelompok menggunakan jalur SP6 adalah 6,56 (± 1,05) sebelum akupresur, yang berkurang menjadi 5,69 (± 1,14) segera setelah akupresur, 5,20 (± 1,25) 30 menit setelah akupresur, 4,20 (± 1,41) 1 jam setelah akupresur, dan 2,89 (± 1,36) 2 jam setelah akupresur. Selain itu, berarti (SD) persepsi rasa sakit pada kelompok menggunakan jalur SP8 adalah 6,84 (± 1,09) sebelum akupresur, yang berkurang ke 4,47 (± 0,99) segera setelah akupresur, 4,08 (± 1,01) 30 menit setelah akupresur, 3,17 ( ± 0,96) 1 jam setelah akupresur, dan 2,03 (± 0,94) 2 jam kemudian. Pengurangan dalam persepsi rasa sakit berbeda nyata pada seluruh interval dan pada kedua SP6 dan SP8 poin (P <0,001). Perbandingan akupresur yang diterapkan pada SP6 dan SP8 poin mengungkapkan bahwa, untuk semua interval, akupresur di titik beratnya SP8 nyeri berkurang secara signifikan lebih dari titik SP6 (P <0,001).

Tingkat keparahan dari tujuh gejala-gejala sistemik yang menyertai dismenore berkurang secara signifikan setelah penerapan akupresur di titik SP6. Demikian pula, tingkat keparahan dari semua gejala ini, kecuali mual, berkurang secara signifikan dengan akupresur di titik SP8. Membandingkan tingkat keparahan gejala sistemik antara akupresur di titik-titik SP6 dan SP8 mengungkapkan tidak ada perbedaan yang signifikan, kecuali kelelahan, yang dikurangi secara signifikan lebih dengan SP6 dari SP8 (P = 0,004).

 

  1. Pembahasan Hasil Penelitian

Kelebihan :

–       Bagian pembahasan mengacu kepada beberapa kriteria Hills :

  • Kekuatan asosiasi

“Previous   studies  indicate  that acupressure at  the SP6 point alleviates dysmenorrheal pain.14,16–19In  a  study  similar  to  the present study, Jun et al demonstrated the effects of SP6 acupressure on dysmenorrheal pain in women by series of measurement time points (ie, immediately, 1, 2, and 3 hours post-treatment) and by blinding the participants to the treatment.8

 

Besarnya pengaruh akupresur pada SP6 untuk pengurangan nyeri desminorea juga ditemukan pada berbagai penelitian sebelumnya.

  • Konsistensi

“Moreover, in this study the severity of dysmenorrhea was determined within 2 hours after applying acupressure. In Jun et al’s study, there was a signifcant difference in severity of dysmenorrhea between the two groups of intervention (acupressure at the SP6 point) and control (placing the thumb on the SP6 point slowly with no pressure) immediately after and for up to 2 hours after applying    acupressure, but no difference was observed between the two groups at 3 hours after applying acupressure.8 Wong et al reported that acupressure has a long-term and accumulative  effect  in  relieving  primary  dysmenorrhea.17They showed that SP6 acupressure has an immediate pain relieving effect and a signifcant pain reduction in the third  month. “

Replikasi dari temuan peneliti sebelumnya memperlihatkan hasil yang bervariasi  pada berbagai faktor yang diteliti. Yaitu berdasarkan lamanya penggunaan acupresur. Namun sesuai dengan penelitian Wong,dkk akupresur secara signifikan mengurangi nyeri desminorea pada bulan ketiga.

  • Hubungan temporal

“However, our study failed to show that SP6 acupressure had effectiveness over a long time period because the two groups received acupressure at the SP6 point for one cycle and the SP8 point for one cycle. Also, the effects reported in our study were similar to fndings in previous literature where

there was a statistically signifcant reduction in the intensity of pain and anxiety of dysmenorrhea when acupressure at the SP6 point was applied.14 However, in our study, anxiety of dysmenorrhea was not determined. As for acupressure at the SP8 point, we were unable to fnd a similar study that has evaluated its effects on dysmenorrhea.”

Keberadaan faktor kausa yang menyebabkan perbedaan hasil. Contoh : Penggunaan akupresur dilakukan hanya pada 1 siklus pada masing-masing SP6 dan SP8. Namun sesuai dengan penelitian sebelumnya terdapat pengurangan nyeri yang signifikan pada penggunaan akupresur.

  • Efek dosis respon

“Another result of this study is the more effcacious pain relief experienced with the SP8 point compared with the SP6 for different intervals. The SP8 point is considered the emergency point for pain relief; it constitutes one of the best points

for  treating dysmenorrhea of any  type and  is probably  the optimal point for treating dysmenorrhea caused by stasis.12,13 This study also corroborates the better effcacy of this point for  relieving menstrual  pain.”

Dalam penelitian ini, penggunaan akupresur SP8 lebih manjur untuk mengurangi desminorea dibandingkan akupresur pada SP6 pada interval yang berbeda. Artinya lama periode penggunaan akupresur SP8 akan lebih manjur daripada penggunaan SP6 pada jangka waktu yang sama karena menunjukkan interval yang berbeda pada hasil penelitian dalam jurnal ini.

  • Spesifikasi

Pengurangan nyeri dalam hal spesificity sudah terpenuhi, meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada akupresur SP8 dan SP6

  • Plausability

Pada penelitian ini, unsur kausalitas dalam hal biological plausibility terpenuhi sebab akupresur dapat mengurangi nyeri desminorea secara signifikan pada kedua titik akupresur.

  • Koherensi/Kesesuaian

Pada penelitian ini, unsur  coherence/ kesesuaian  terpenuhi dalam hal pemilihan subjek dimana wanita usia subur yang mengalami desminorea memang tepat dijadikan  sebagai subyek penelitian untuk melihat efek akupresur dalam mengurangi nyeri desminorea

  • Bukti Eksperimen

Penelitian merupakan experimental study.

  • Analogi

Pada penelitian ini, unsur kausalitas dalam hal analogi terpenuhi sebab terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya efek signifikan dari akupresur untuk mengurangi nyeri desminorea.

“Previous   studies  indicate  that acupressure at  the SP6 point alleviates dysmenorrheal pain.14,16–19In  a  study  similar  to  the present study, Jun et al demonstrated the effects of SP6 acupressure on dysmenorrheal pain in women by series of measurement time points (ie, immediately, 1, 2, and 3 hours post-treatment) and by blinding the participants to the treatment.8 Previous studies also report the ability of acupressure to alleviate systemic symptoms.5,14,22 Smith et al conducted a study in 2011 and concluded that acupressure and acupuncture are more effcient in relieving systemic symptoms compared with medical therapy and traditio nal Chinese herbal medicines.23

  • Pembahasan hasil temuan dikaitkan kembali dengan berbagai hasil temuan sebelumnya dari tinjauan pustaka yang diambil, baik yang hasil temuannya berkorelasi dengan hasil yang didapatkan maupun yang tidak.

Kekurangan :

  • Kekuatan dan keterbatasan penelitian termasuk generalisasi tidak dijelaskan dalam jurnal tersebut.
  • Penelitian dalam jurnal tersebut tidak mencantumkan variabel atau saran yang spesifik untuk peneliti selanjutnya.
  1. Referensi/Daftar Pustaka

Referensi yang digunakan 75% menggunakan literature terbaru yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya.

  1. Kesimpulan dan Saran

Kelebihan :

  • Isi kesimpulan peneliti merupakan jawaban dari tujuan penelitian.
  • Peneliti memberikan rekomendasi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan penelitiannya
  • mencantumkan saran yang merupakan harapan peneliti dan aplikatif
  • menujukkan kekurangan dalam penelitian yang bisa digunakan untuk peneliti selanjutnya mengeksplorasi penelitian dalam jurnal ini.
  1. Penutup

Sebagai penutup, meskipun ditemukan berbagai kekurangan dan kelebihan dalam penelitian tersebut, namun penelitian tersebut telah memberikan kontribusi positif pada kemajuan dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan khususnya pada pengembangan karya ilmiah.

 

 

 

 

 

Leave a comment »

IT Based Learning Skill

Leave a comment »

Hello world!

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!

Comments (1) »